Wednesday, 21 September 2011

takut

Hidup manusia banyak dihinggapi dengan amarah dan duniawi yang membelenggu hidupnya, kadang hidup hanya dilihat karena harta semata(bingung bila hidup serba tidak berkecukupan), resah, marah dan merasa gagal bila hartanya tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tanpa disadari atau disadari mereka membabi buta dalam mencari harta duniawi dan kadang dilupakan masalah kehidupan setelah mati dimana justru hidup yang kekal nanti butuh simpanan ( Amal Ibadah). Namun begitu gelapnya hiruk pikuk hidup di dunia sehingga terlalu asiknya memngejar harta kalau perlu apapun aka dilakukan yang penting keinginan tercapai memuaskan.

Masalah memuaskan tidaknya kehidupan ini, tergantung dari bisa menikmati hidup ini dengan rasa syukur atau rasa tidak puas (tidak bersyukur akan hasil yang sedikit dan jauh dari keinginan).
Bila hidup serba susah, dimana kesulitan hidup mendera tiada henti, masa depan tidak berkepastian, kalau nafsu duniawi begitu kuat tertanam di dalam dirinya niscaya keluh kesah yang membahana, amarah yang di kedepankan, malah mungkin pengingkaran diri  dalam menghadapi kesulitan hidup, Namun bila kita menghadapi  kesulitan hidup ini  ujian dari perjalanan hidup maka mereka akan menjalani hidup dengan ikhlas dan tawakal, mereka berpikir bila diuji dengan satu kesulitan maka Allah akan memberikan dua kemudahan yang barokah, mereka akan membiarkan hidup mengalir apa adanya, yang tentu karena dibarengi dengan Doa  dan Usaha yang pantang menyerah.
Bila hidup berkecukupan namun hasrat duniawi yang menguasai diri  mungkin lupa atau dilupakan rasa syukur atas karunia Allah. Cenderung kesombongan yang menonjol merasa diri yang paling sukses dan mereka lupa bila dulu hidup berkesusahan penuh keluh kesah .  cenderung pamer akan harta yang  dititipkan kepadanya. Malah lebih banyak menghina, takut kehilangan harta yang telah diraihnya dan menjadikan saingan(tidak Mau tersaingi)bila ada orang lain hidupnya sama berkecukupan.
Dan bila Allah memberikan hidup yang serba berkecukupan dengan didasari rasa syukur atas nikmat hidupnya.  Cenderung mereka tidak sombong dan hidup hanya untuk Ibadah semata. Karena mereka menyadari semua harta benda semuanya hanyalah titipan dan hidup ini tidak kekal adanya, hidupnya niscaya tenang dan tidak di hinggapi rasa takut yang berlebihan akan kehilangan harta.
Jadi ini permasalah hidup manusia itu bila punya sikap duniawi semata mereka diliputi rasa takut kehilangan segalanya atas semua yang telah diraihnya, kesombongan dan ingin selalu mendapat pujian yang melambungkan dirinya.
Sedang bila hidup ini dijalani dengan keimanan yang kuat kepada Allah semata, maka tidak ada rasa takut, penyesalan dan pengingkaran karena semua ini hanya sementara dan semuanya hanya milik Allah semata.
Jadikan hidup ini seperti SEPERTI MEMINUM segelas  AIR DI HAMPARAN GURUN PASIR

No comments: