Tuesday 19 April 2011

Lari dari Tanggung Jawab

Kehidupan yang kita jalani kadangkala dan memang seperti roda, ada saat kita hidup dibawah dan adakalanya juga kita hidupnya diatas.
Semua itu sudah menjadi ketentuan hidupn yang ditetapkan oleh Allah terhadap semua hambanya.
Satu lagi teman yang penulis kenal dekat dan sudah dianggap keluarga, dia mengalami segala kesusahan dalam idup yang memang sudah diduga sebelumnya, karena berbagai faktor dia mengalami hal seperti tersebut.



1. Gaya hidup yang penuh hura-hura, royal, dan menganggap enteng masalah uang karena dia merasa begitu mudah untuk mendapatkannya.
2. Masalah kesehatan yang dialami oleh anak tunggalnya, sudah begitu banyak biaya dikeluarkannya.
Akhirnya dia terbelenggu oleh hutang yang semakin menunpuk dan sudah tidak bisa dicicilnya.
Tapi langkah untuk membayar hutang tersebut dia menggunakan jalan yang salah, karena mengali satu lubang untuk menutup lubang yang sudah bolong, dimana akhirnya lubang semakin besar dan dalam.
Lalu jalan pintas yang bodoh yang dipilihnya yaitu melakukan langkah jangka pendek dan ambil gampangnya yaitu mempergunakan uang perusahaan dimana akhirnya kena batunya. di PHK
Banyak orang dan perusahaan yag menagih hutang, yang menjadi kewajibannya. Namun sayang karena ladang pendapatannya sudah tertutup. akhirnya dia sering menghindar dari kejaran orang dan perusahaan dan jarang pulang kerumah, sehingga anak dan istrinya sering dia tinggalkan juga menyerahkan segala urusan tagihan harus istrinya yang menghadapinya.
Sehingga timbul konflik dalam keluarganya sendiri, sering ribut, karena dia tidak berani menghadapinya sendiri.
Hanya merenungi, menyesali apa yang telah dia perbuat sedang untuk berusaha mencari nafkah dia abaikan.
akhirnya penulis berusaha memberikan jalan keluar supaya bisa terlepas dari segala masalahnya al.]
1. Berusaha untuk mencari nafkah dengan cara mencari kerja atau buka usaha.
2. Jangan menghindar dari tanggung jawab, karena sebagai kepala kelurga seharusnya menghadapi semuanya bukan menyerahkan kepada istri.
3. Jangan menyesali apa yang telah kita perbuat, karena itu terjadi atas kehendak Allah dan karena kesombongan dia juga ujian buat dia.
4. Dan lebih radikal lagi jual rumah untuk membayar semua hutang
Itulah yang penulis sarankan terhadapnya, dan semoga mendapat jalan keluar dari segala permasalahannya

1 comment:

thmas said...

kehidupan memang susah untuk ditebak, namun pastikan jalan keluar akan menghampiri